Article

Panduan dalam Memilih Uninterruptible Power Supply (UPS)

4 min Read

Dalam information security terdapat 3 elemen utama, dimana ketiga elemen tersebut biasa disingkat menjadi CIA, yang merupakan:

  1. Confidentiality, adalah aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, bahwa data atau informasi hanya dapat diakses oleh orang-orang yang berwenang.
  2. Integrity, adalah aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh berubah tanpa ijin dari pihak yang berwenang.
  3. Availability, adalah aspek yang menjamin bahwa data tersedia ketika dibutuhkan.

UPS adalah salah satu cara dari seorang arsitektur jaringan untuk menjaga keamanan di sisi availability. UPS sendiri merupakan singkatan dari kata Uninterruptible Power Supply yang artinya adalah sebuah alat elektronik yang fungsi utamanya adalah sebagai penyedia listrik cadangan pada komputer, Data Center, dan hal-hal penting lain.

Fungsi utama UPS

Sebagai wadah penyimpan aliran listrik, tentunya UPS memiliki fungsi tersendiri khususnya bila digunakan dalam kegiatan operasional suatu perusahaan. Berikut adalah fungsi utama dari UPS :

  • Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama.
  • Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama.
  • Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan mengamankan sistem operasi (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
  • Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
  • UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan yang stabil.
  • UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
  • User friendly dan mudah dalam installasi.
  • Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa aksesoris yang diperlukan.
  • Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
  • Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak UPS management.

Melihat fungsi diatas, dapat dibayangkan berapa besar potensi kerugian yang bisa timbul akibat dari kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi oleh UPS.

Jenis-jenis UPS

Dalam membuat sistem jaringan, seorang arsitektur jaringan harus paham jenis-jenis UPS yang tepat untuk diimplementasikan pada sistem mereka. Berikut merupakan detail dari setiap jenis UPS yang ada disertai dengan kelebihan dan kekurangan setiap UPS:

Standby UPS

UPS jenis Standby digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan dengan PC mereka. Transfer Switch telah diatur untuk mengambil input AC (searah) sebagai sumber daya utama, sedangkan sumber daya cadangan diambil dari baterai atau Inverter (pada saat sumber daya utama padam). UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, di samping juga keuntungan bagi pengguna dari sisi rancangan yang efisien, ukurannya yang kecil serta biaya yang harus dikeluarkan terbilang murah.
Keunggulan: Biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak

Kekurangan: Baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVA

Keterangan: Paling cocok untuk pengguna personal

Line Interactive UPS

UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Hal ini dikarenakan selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik. Bagian Inverter (pengubah daya dari baterai ke AC) selalu terhubung ke output sistem UPS. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian baterai. Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari baterai ke output UPS. Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik.

Keunggulan: Reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik

Kekurangan: Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA

Keterangan: Tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu

Double Conversion Online

Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC. Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian pada baterai yang memberikan tenaga pada Inverter yang terletak pada bagian output. Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.

Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan secara paralel

Kekurangan: Efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA

Keterangan: Mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi.

Delta Conversion Online

Diagram UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion) yang telah diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter untuk selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.

Misalkan saja sebuah paket harus diantarkan dari lantai 4 ke lantai 5. Teknologi Delta Conversion menghemat energi dengan cara mengantarkan paket tersebut menurut perbedaan pada titik awal dan titik akhir saja. Delta Conversion memiliki dua fungsi, yang pertama adalah untuk mengendalikan karakteristik power input. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada sistem baterai. Hal yang perlu diingat adalah tipe ini meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki kompatibilitas tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan penggunaan kabel.

Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; efisiensi tinggi

Kekurangan: Tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA

Keterangan: Efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada sistem yang besar (srn).

Semua jenis UPS di atas memiliki tujuannya masing-masing dan tidak ada satu jenis pun yang dapat menjadi tipe yang paling ideal. Kita harus dapat mengenal betul kebutuhan dan lingkungan tempat UPS akan diletakkan sebelum menentukan jenis apa yang akan digunakan.

Sebenarnya masih ada beberapa elemen lain yang biasanya dihubungkan dengan information security, seperti aunthenticity dan nonrepudiation, pembahasan lebih lengkap tentang UPS serta  elemen-elemen information security dapat dipelajari di berbagai kelas EC-Council atau di kelas CompTIA Security+.

Inovasi Informatika Indonesia (I3) merupakan authorize training partner dari EC-Council dan CompTIA yang menyediakan berbagai jenis kelas training dan sertifikasi dari tingkat fundamental sampai tingkat advance, training dibawakan oleh instruktur yang tersertifikasi dan berpengalaman yang akan membantu anda mempersiapkan diri menghadapi ujian.

Untuk info lebih lengkap mengenai training yang tersedia di i3, Anda dapat menghubungi langsung tim sales kami melalui halaman
Contact Us.

Table of Contents

Share this article
Scroll to Top