Article

i3 Dukung Pengembangan Digital Talent di Indonesia

2 min Read

Minimnya jumlah sumber daya manusia di bidang (digital talent) telah menjadi perhatian banyak pihak. Hal ini terungkap dalam sebuah acara diskusi terbuka yang diselenggarakan oleh iCIO Community (Perkumpulan Chief Information Officer Indonesia). Acara bertajuk “Closing The Digital Talent Gap: Preparing For A Future Indonesia” itu menghadirkan narasumber Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika, Kominfo, Ongki Kurniawan, Managing Director, Line Indonesia, Franz Dirgantoro, CEO Hired Today Indonesia, Gunawan Wibisono, Kepala Departemen Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, dan Idris Gautama, Wakil Rektor Universitas Bina Nusantara.

Sebelum acara diskusi tersebut iCIO Community juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan Universitas Bina Nusantara (Binus) untuk meningkatkan program pendidikan digital serta memperkuat relasi dunia bisnis dan pendidikan dalam membangun talent pipeline di bidang teknologi komunikasi dan informasi (TIK) di Indonesia.

Sekretaris Jenderal, iCIO Community Ongki Kurniawan mengatakan era digital membuka kesempatan kerja yang luas namun hampir semua CIO yang menjadi anggota iCIO Community mengaku kesulitan merekrut SDM yang memiliki skill dan pengetahuan digital yang cukup. Hal ini tidak hanya dialami pelaku bisnis di Indonesia melainkan juga di seluruh dunia.

“iCIO Community ingin bekerjasama dengan institusi pendidikan tinggi untuk membantu mahasiswa meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sehingga lebih siap terjun di industri yang berkembang sangat cepat ini. Kami sangat senang bekerjasama dengan FTUI dan Binus melalui berbagai program untuk membangun digital talent,” terang dia.

iCIO Community akan bekerjasama dengan FTUI dan Binus dalam pengembangan kurikulum, penyediaan informasi kesempatan praktik kerja di perusahaan-perusahaan dimana para anggota iCIO Community bekerja, guest lecture hingga kegiatan penelitian. iCIO Community juga akan mendorong kerjasama dunia bisnis dengan perguruan tinggi dalam inovasi digital yang ditujukan untuk membantu transformasi digital di lingkungan bisnis di Indonesia.

Kerjasama iCIO Community dan FTUI telah dimulai sejak satu tahun yang lalu melalui program iCIO Contribute dengan menghadirkan para CIO untuk membagi pengetahuan dan pengalaman terkait berbagai praktik-praktik teknologi informasi dan komunikasi(TIK) di lingkungan bisnis dan Focus Group Discussion untuk membahas Lima Tantangan Ekosistem TIK Indonesia bagi para CIO. Melalui MoU ini kedua belah pihak juga sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama tersebut.

Dekan Fakultas Teknik UI Dedi Priadi mengatakan FTUI menyambut baik kerjasama dengan iCIO Community. Era digital menuntut perubahan dalam segala aspek kehidupan mulai dari cara berbisnis hingga kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, menjadi krusial bagi FTUI selaku institusi pendidikan untuk mempersiapkan SDM yang memiliki skill maupun pemahaman menyeluruh terkait digitalisasi.

“Kerjasama dengan iCIO Community menjadi bagian dari usaha FTUI untuk secara konstan memperbaharui kurikulum pendidikan dalam rangka membekali para mahasiswa dengan bekal skill dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan implementasi bisnis di dunia,” imbuh dia.

Melalui MoU dengan Binus, inisiatif kerjasama pertama yakni guest lecture akan terus ditingkatkan dengan berbagai inisiatif lainnya seperti penelitian bersama, forum diskusi, pengembangan kurikulum, hingga program praktek kerja. Program-program tersebut diharapkan bisa lebih meningkatkan pemahaman para mahasiswa Binus terkait berbagai tantangan yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia.

Wakil Rektor Binus Idris Gautama mengatakan salah satu kunci kesuksesan dari misi pemerintah Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara sangat ditentukan oleh kesiapan SDMnya.

Terselenggaranya acara tersebut salah satunya adalah berkat dukungan penuh dari (PT Inovasi Informatika Indonesia (I3) yang memiliki misi untuk memangkas digital talent gap di Indonesia. 

Table of Contents

Share this article
Scroll to Top